Jumat, 28 Juni 2013

ANALISIS RISIKO INVESTASI SAHAM PADA SEKTOR PROPERTI DI BURSA EFEK INDONESIA



RANGKUMAN
·        Krisis Ekonomi Global sedang melanda hampir seluruh negara di dunia saat ini, bermula dari kesalahan para pelaku ekonomi Amerika dalam kegiatan-kegiatan finansialnya hingga mengakibatkan menjajalnya permasalahan ke berbagai sektor lain bahkan sampai mempengaruhi kondisi perekonomian negara lain.
·        Berdasarkan Laporan Kebijakan Moneter Bank Indonesia pada Triwulan IV-2008, gejolak keuangan global telah menyebabkan tekanan terhadap perekonomian Indonesia. Melemahnya ekspor, tekanan pada Neraca Pembayaran Indonesia (NPI), gejolak di pasar uang, terdepresiasinya pertumbuhan ekonomi Indonesia (PDB) dan semakin tingginya inflasi indonesia (IHK) yang mencapai 11,06% di tahun 2008 yang jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2007.
·        Bagi seorang investor, investasi merupakan kegiatan yang menyangkut masa depan dan mengandung ketidakpastian, hal ini menandakan terdapat unsur risiko di dalamnya. Pengetahuan tentang risiko merupakan suatu hal yang penting dimiliki oleh para investor maupun calon investor. Sebelum mengambil keputusan investasi, seorang investor yang rasional paling tidak harus mempertimbangkan dua hal, yaitu pendapatan yang diharapkan dan risiko yang terkandung dari alternatif investasi yang dilakukannya.
·        Sektor properti sebagai salah satu media investasi saat ini telah mengalami pertumbuhan yang sangat meyakinkan. Tingginya pertumbuhan kredit properti ini sejalan dengan pertumbuhan sektor usaha properti yang juga sangat pesat pada dua tahun terakhir. Perkembangan kredit properti untuk periode 2003-2007.
·        Menurut Kamaruddin Ahmad definisi Pasar modal yaitu: kebutuhan akan sistem keruangan yang terorganisasi termasuk bang-bank komersil dan semua perantara dibidang keruangan, serta surat-surat ertas berharga/klaim jangka panjang dan jangka pendek, primer dan yang tidak langsung.
·        Menurut undang-undang No. 15 tahun 1952, yang dimaksud dengan bursa adalah bursa-bursa perdagangan di Indonesia yang didirikan untuk perdagangan uang dan efek, termasuk semua pelelangan efek-efek.
·        Menurut Tandelilin (2001: 3) mengatakan bahwa : “Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang.”
·        Saham adalah surat berharga yang menunjukan kepemilikan perusahaan sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas deviden atau distribusi lain yang dilakukan perusahaan kepada pemegang saham-nya, termasuk hak klaim atas asset perusahaan, dengan prioritas setelah hak klaim pemegang surat berharga lain dipenuhi, jika terjadi liquidasi.
·        Jenis-jenis Risiko :
a.      Risiko sistematis: risiko yang berpengaruh terhadap semua investasi dan tidak dapat dikurangi atau dihilangkan dengan cara melakukan diverivikasi.
b.      Risiko tidak sistematis: risiko yang melekat pada investasi tertentu karena kondisi yang unik dari suatu perusahaan atau industri tertentu.
·        Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya tingkat sebuah risiko saham:
1.      Pertumbuhan Ekonomi
2.      Tingkat Bunga Deposito(12 bulan)
3.      Nilai tukar valuta asing (Valas)
4.      Tingkat Inflasi (IHK)
5.      Struktur Modal
6.      Struktur aktiva
7.      Tingkat Likuiditas
·         Bever, Ketler dan Scholes (1970) menguji hubungan antara faktor fundamental dengan beta. Faktor fundamental yang menjadi variabel penelitiannya adalah devident payout, growth, leverage, liquidity, asset size, vaiability in earnings dan beta akuntansi. Sampel dari penelitian mereka adalah 307 perusahaan yang listing di NYSE dari periode 1947 sampai 1965. perhitungan beta menggunakan data saham perusahaan individu yang juga membentuk portofolio saham. Hasil penelitian mereka menunjukan bahwa devident payout, leverage earnings variability dan beta akuntansi mempunyai hubungan yang signifikan dengan beta.
·       Kemudian Widjaja (2004) meneliti mengenai pengaruh variabel makro yaitu inflasi terhadap tingkat risiko saham. Penelitian ini menggunakan saham-saham yang termasuk kategori LQ-45 secara terus menerus dari tahun 2001 hingga 2002. Risiko dinyatakan dalam pengukuran beta yang berasal dari hubungan antara tingkat keuntungan suatu saham dan pasar.








KESIMPULAN

Krisis Ekonomi Global sedang melanda hampir seluruh negara di dunia saat ini karena para pelaku ekonomi Amerika dalam kegiatan-kegiatan finansialnya dan ini menyebabkan tekanan terhadap perekonomian indonesia, diantaranya melemahnya ekspor, gejolak di pasar uang, tingginya inflasi dsb. Bagi seorang investor, investasi merupakan suatu kegiatan yang menyangkut masa depan dan mengandung ketidakpastian, maka dari itu pengetahuan tentang resiko merupakan suatu hal yang sangat penting dimiliki dan diketahui oleh para investor maupun calon investor. Pengetahuan tentang investor yang harus diketahui para dan calon investor meliputi: jenis-jenis resiko dan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya tingkat sebuah resiko.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright ©Unfair?
Blogger Theme by BloggerThemes