TANGGAPAN!
Sebelum memasuki inti
pokok pembahasan ini, yaitu mengenai “Makna 5 butir Pancasila” maka kita bahas
terlebih dahulu tentang arti Pancasila itu sendiri. Pancasila adalah ideology
dasar bagi Negara Indonesia. Panca yang berarti lima, dan sila yang berarti prinsip/asas.
Maka pancasila dapat diartikan sebagai lima asas yang merupakan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam kelima butir
pancasila, masing masing memiliki arti dan makna yang berbeda-beda.
Sila pertama yang berbunyi
“Ketuhanan Yang Maha Esa” adalah sebagai pondasi dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Mengapa ini dijadikan sila pertama? Karena kalimat “Ketuhanan Yang
Maha Esa” adalah merupakan suatu pedoman utama untuk kita memahami dan meyakini
ajaran Tuhan. Karena kita adalah umat yang beragama, sudah seharusnya kita
mengEsakan dan yakin kepada Tuhan
kita. Dengan yakinnya kita kepada tuhan,
dan mampunya kita menjalankan lalu mengamalkan ajaranNya kita akan dapat
menjalankan sila-sila selanjutnya. Namun ketika kita tidak bisa menjalankan
sila pertama ini, kita tidak memiliki cukup iman yang bisa memperkuat kita agar
tetap dalam jalan yang benar. Banyak orang yang telah mencapai kesuksesannya
namun berpaling dari Tuhannya.
Sila kedua yang berbunyi “Kemanusiaan
Yang Adil Dan Beradab” adalah sebagai manusia kita harus memiliki sikap adil
dan beradab. Adil yang berarti mengakui adanya persamaan hak dan kewajiban
sesama manusia, dan Beradab yang berarti memiliki adab atau etika dalam
bertindak. Sila kedua ini sangat belum terlaksana dengan baik. Mengapa? Karena
ketika manusia di tawarkan dengan sesuatu yang sangat menggiurkan dan akan
sangat menguntungkannya, dia pun akan berpaling dari keadilan dan etika beradab
di bidang profesi yang dijalankannya.
Sila ketiga yang berbunyi “Persatuan
Indonesia” adalah merupakan suatu sila yang bermaksud dan bertujuan untuk
menyatukan seluruh rakyat Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika yang berarti walaupun
berbeda tetapi tetap satu. Sila ini untuk meningkatkan rasa bangga kita terhadap
bangsa ini karena perbedaan yang sangat beragam dan indah lalu bersatunya
Rakyat Indonesia untuk memajukan dan mensejahterakan Negara Indonesia.
Sila keempat yang berbunyi
“Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan”
adalah untuk mengutamakan musyawarah sebagai ketentuan dalam pengambilan
keputusan untuk kepentingan bersama. Selain itu, dalam musyawarah kita juga
harus bijaksana dalam mengambil keputusan agar setiap pihak tidak merasa
dirugikan atau merasa tidak adil dalam pengambilan keputusan tersebut.
Sila kelima yang berbunyi “Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia” sama seperti sila kedua, bahwa disini
kita harus adil terhadap sesama dan harus saling menghargai hak dan kewajiban
antar sesama. Maksud dari “Seluruh
Rakyat Indonesia” adalah keadilan yang dibuat oleh pemerintah kepada seluruuh
rakyat Indonesia tanpa membeda-bedakan Derajat mereka. Ketika seorang kaya raya
yang memang bersalah, dia memamng sudah sewajarnya mendapatkan setimpal sengan
kesalahan yang diperbuatnya tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar